Rabu, 04 Januari 2017

Rangkaian Penentuan Koko Cici Indonesia terbagi dalam karantina 7-12 November 2016

Kementerian Pariwisata serta PSMTI mengadakan satu arena pencarian bakat untuk beberapa muda mudi keturunan Tionghoa dalam bentuk Penentuan Cici Koko Indonesia 2016 pada 7-13 November 2016. Serta untuk malam puncaknya, First Media juga menyiarkan segera dari Gedung Kesenian Jakarta pada mulai jam 19. 00 WIB.

Menurut Joseph Lembayung sebagai Enterprise Sales Director PT Link Net Tbk support First Media sebagai satu diantara official partner arena Penentuan Cici Koko Indonesia 2016 diperuntukkan untuk pengembangan potensi generasi muda supaya dapat membuahkan individu memiliki bakat serta siap berkarya.

" Internet saat ini adalah alat yang begitu powerful dalam mendukung beragam segi kehidupan orang-orang. Generasi muda yang kreatif serta berinovasi tumbuh melalui tehnologi internet. First Media sebagai penyedia service internet serta multimedia terpadu mensupport insiatif yang meningkatkan potensi generasi muda, seperti arena Koko Cici Indonesia 2016 yang membuahkan individu memiliki bakat serta siap berkarya. Kami mengharapkan dengan akses internet broabdband First Media makin buka banyak peluang yang bisa dicapai baik untuk pemenang ataupun peserta yang ada di acara ini, " ungkap Joseph Lembayung.

Rangkaian Penentuan Koko Cici Indonesia terbagi dalam karantina 7-12 November 2016 di Best Western Hariston Bandengan, malam unjuk bakat 11 November 2016 di Mal PIK Avenue jam 18. 30, dan malam final 13 November 2016 di Gedung Kesenian Jakarta pada jam 19. 00 yang diikuti oleh Koko Cici dari 7 propinsi yakni Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, D. I. Yogyakarta, Sulawesi Tengah, Sumatera Selatan serta Nusa Tenggara Barat serta diinginkan bakal ada Koko Cici daerah yang lain.

Pemenang dari arena Cici Koko Indonesia 2016 itu yaitu Dumas Flis Tang (Koko) yang disebut finalis dari Jakarta I serta Kesia Gunawan (Cici) yang disebut finalis dari Sulawesi Tengah II.

Seirama dengan Joseph, pihak panitia penentuan Koko Cici Indonesia 2016 yang diwakili oleh Christine Atmodjo, S. Hum sebagai ketua panitia penentuan Koko Cici Indonesia 2016, menilainya arena pembuktian untuk muda mudi keturunan Tionghoa dapat juga berkarya untuk bangsa serta negara Indonesia.

" Satu hal evaluasi kami, dapat bikin Koko Cici Indonesia di th. 2015, yang disebut satu hal yang mustahil lantaran kami dari golongan minoritas. Arena ini dapat adalah arena pembuktian buat beberapa generasi muda mudi terutama keturunan Tionghoa juga dapat berkarya untuk bangsa serta negara Indonesia, " tmbahnya.

Dalam rangkaian acara penentuan tersebut, beberapa muda mudi keturunan Tionghoa juga dituntut dapat mempunyai 4 nilai basic KOCI yakni Prinsip, Organisator, Cakap, serta Intelektual.

" Beberapa generasi muda keturunan Tionghoa ini dapat mesti miliki nilai nilai basic KOCI yakni Prinsip, Organisator, Cakap, serta Intelektual. Oleh karenanya kami memberi pembekalan pada mereka yang mencakup wawasan budaya Tionghoa, pemerintahan, pariwisata, etiket, public speaking, tarian serta catwalk, yang nanti jadi modal basic beberapa Koko Cici untuk jadi duta pariwisata Indonesia, duta sosial yang cakap serta memiliki komitmen, dan duta budaya Tionghoa yang bisa jadi contoh/ide untuk pemuda pemudi Indonesia, " tutup Yofine, BMedSc sebagai Ketua Ikatan Koko Cici Indonesia 2016.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar